Pada postingan kali ini kami akan membahas tentang Dawet Ayu Banjarnegara.
Dawet ayu adalah minuman khas Banjarnegara yang terdiri dari cendol, santan dan gula
Dawet ayu merupakan salah satu “maskot” kota Banjarnegara, Anda bisa melihat buktinya di Alun-alun kota karena di sana terdapat monumen Dawet yang berupa patung 2 orang penjual dawet.
kalau Anda perhatikan secara teliti gerobak (atau bakul ya?) dawet maka Anda bisa melihat gambar dua orang tokoh wayang yang sangat terkenal, yaitu tokoh Punakawan: Semar dan anaknya Garéng (perhatikan saja gambar penjual dawet di bawah). Kenapa penjual dawet memasang dua tokoh wayang tsb?
Kata orang tua sih karena seMAR dan garËng akan membentuk kata “maréng” yang artinya adalah kemarau. Kalau musim kemarau kan panas dan membuat cepat haus kan? Makanya kalau haus ya minum Dawet
Bahan - bahan :
1. 1 bks tepung hunkwe
2. 600 ml air
3. 100 ml air daun pandan suji
4. 1/2 sdt garam
5. 500 gr gula merah, iris-iris
6. 700 ml air
7. es batu
Saus:
1000 ml santan
1/2 sdt garam
2 lbr daun pandan
Cara membuat:
1. Campur tepung hunkwe, air daun pandan suji, dan garam, aduk rata sampai tepung hunkwe larut.
2. Masak campuran tepung sambil terus diaduk sampai adonan menggumpal dan matang.
3. Siapkan air matang dalam baskom dan cetakan cendol. Tuang sedikit-sedikit adonan cendol, tekan-tekan sampai cendol keluar ke dalam baskom. Lakukan sampai adonan habis.
4. Rebus gula merah dan air sampai gula larut, angkat dan saring. Sisihkan.
5. Rebus santan, garam, dan daun pandan dengan api kecil sambil terus diaduk sampai mendidih. Angkat dan dinginkan.
6. Tuang sirup gula merah dalam gelas secukupnya, beri cendol, santan, dan es batu, sajikan.
Cheeerss !!!!!
Dawet ayu adalah minuman khas Banjarnegara yang terdiri dari cendol, santan dan gula
Dawet ayu merupakan salah satu “maskot” kota Banjarnegara, Anda bisa melihat buktinya di Alun-alun kota karena di sana terdapat monumen Dawet yang berupa patung 2 orang penjual dawet.
kalau Anda perhatikan secara teliti gerobak (atau bakul ya?) dawet maka Anda bisa melihat gambar dua orang tokoh wayang yang sangat terkenal, yaitu tokoh Punakawan: Semar dan anaknya Garéng (perhatikan saja gambar penjual dawet di bawah). Kenapa penjual dawet memasang dua tokoh wayang tsb?
Kata orang tua sih karena seMAR dan garËng akan membentuk kata “maréng” yang artinya adalah kemarau. Kalau musim kemarau kan panas dan membuat cepat haus kan? Makanya kalau haus ya minum Dawet
Bahan - bahan :
1. 1 bks tepung hunkwe
2. 600 ml air
3. 100 ml air daun pandan suji
4. 1/2 sdt garam
5. 500 gr gula merah, iris-iris
6. 700 ml air
7. es batu
Saus:
1000 ml santan
1/2 sdt garam
2 lbr daun pandan
Cara membuat:
1. Campur tepung hunkwe, air daun pandan suji, dan garam, aduk rata sampai tepung hunkwe larut.
2. Masak campuran tepung sambil terus diaduk sampai adonan menggumpal dan matang.
3. Siapkan air matang dalam baskom dan cetakan cendol. Tuang sedikit-sedikit adonan cendol, tekan-tekan sampai cendol keluar ke dalam baskom. Lakukan sampai adonan habis.
4. Rebus gula merah dan air sampai gula larut, angkat dan saring. Sisihkan.
5. Rebus santan, garam, dan daun pandan dengan api kecil sambil terus diaduk sampai mendidih. Angkat dan dinginkan.
6. Tuang sirup gula merah dalam gelas secukupnya, beri cendol, santan, dan es batu, sajikan.
Cheeerss !!!!!
Labels:
Minuman
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment